Rabu, 18 Maret 2009

Tantangan dalam Pengembangan Manusia

Rendahnya produktifitas pekerja di Indonesia disebabkan oleh tiga hal menurut Sutjipto dkk (2008) 1. Job relatedness. Manusia Indonesia hari ini baru mengarah kepada pemenuhan kebutuhan fisologis sebagaimana teori motivasi Maslow. Sehingga banyak pekerja di Indonesia baik di organisasi publik dan organisasi bisnis bekerja tidak sesuai dengan pendidikan yang mereka miliki. Hal ini disebabkan oleh susahnya mendapatkan pekerjaan dengan yang sesuai dengan pendidikan yang dimiliki. Walaupun manusia dapat dilatih untuk dapat mengerjakan suatu pekerjaan, namun menurut penulis alangkah baiknya jika pekerja yang didapat sesuai dengan pendidikan yang mereka miliki.
2. Aspek/ Nilai Budaya. Bangsa Indonesia sebagaimana diketahui bahwa merupakan bangsa yang pernah besar dengan kerajaannya. Tapi bahasa bijak mengatakan bahwa orang yang bangga dengan masa lalunya, merupakan suatu pertanda hari ini tidak memiliki apa-apa. Oleh karena itu penulis setuju bahwa masa lalu adalah selembar dari sekian lembar kertas kehidupan yang dimiliki oleh suatu bangsa. Namun lebih daripada itu yang harus dikedepankan adalah kondisi riil hari ini dan bagaimana mengarahkan semua potensi yang dimiliki oleh suatu bangsa untuk memajukan bangsa agar menjadi lebih besar lagi.
3. Sistem kerja, prosedur yang masih sangat birokratis. Pada saat Weber mempresentasikan tentang birokrasi tidaklah serumit yang dibayangkan oleh manusia. Namun salah satu penyebab rendahya produktifitas pekerja di Indonesia adalah sistem kerja dan prosedur yang sangat birokratis terutama pada organisasi publik. terlalu banyak "meja yang harus dilewati" dan cenderung berbelit-belit. Kenyataan ini didukung oleh survey International Labor Organization (ILO) di dalam Soetjipto (2008) bahwa pekerja Indonesia selalu mengerjakan suatu pekerjaan dalam delapan jam namun dengan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan bangsa lain di ASEAN yaitu $ 0,33 cent/jam.
beberapa hal di atas merupakan tantangan bagi bangsa ini untuk meningkatkan produktifitas kerja dan pengembangan pekerja. Tentu saja peningkatan produktifitas akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan.

saBeberapa tantangan dalam pengembangan manusia diantaranya adalah menurut Hariandja (2005)
1. Tantangan eksternal : Perubahan tenaga kerja, Perubahan teknologi, Perubahan ekonomi & persaingan, Perubahan pemerintahan. Tantangan eksternal merupakan tantangan yang selalu ada di lingkungan organisasi. Di dalam ilmu organisasi bahwasanya organisasi merupakan subsistem lingkungan. Segala keperluan organisasi berada pada lingkungan. sehingga perubahan tenaga kerja, teknologi ekonomi termasuk ke dalam tantangan eksternal yang harus selalu dihadapi oleh organisasi.
2. Tantangan Organisasional/internal : Tuntutan serikat buruh, Penyediaan SIK. Sementara dari dalam organisasi tantangannya berupa dari serikat buruh dan sistem informasi kepegawaian. Pada saat pekerja merasa telah melakukan pekerjaan lebih maka pekerja akan menuntut haknya. Sistem informasi Kepegawaian (SIK)juga sangat perlu dikerjakan dengan baik. dengan adanya SIK ini maka organisasi akan memudahkan organisasi untuk melakukan pengelolaan SDMnya.
3. Tuntutan budaya organisasi :Struktur organisasi, Tantangan profesional. Budaya organisasi aalah merupakan tuntunan bagi suatu organisasi dalam melakukan perkerjaan. Harapannya adalah dengan adanya budaya organisasi maka semua elemen yang ada di dalam organisasi dapat melakukan perkerjaannya dengan baik sesuia dengan aturan yang berlaku sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ini artinya organisasi memerlukan struktur organisasi yang lebih dinamis yang disesuiakan dengan kebutuhan organisasi. Tentu saja diperlukan orang-orang yang berkualitas dan profesional untuk mengerjakan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar